Jumat, 26 Juli 2013

CERPEN REMAJA


SAHABATKU OD

Ravi adalah sahabatku dari kecil, sampai sekarang kelas 2 SMA kami pun masih bersahabat.
kami selalu bersama, selalu berbagi suka dan duka, banyak teman-teman yang iri bahkan banyak orang yang ingin merusak persahabatan kami, tetapi walau begitu kami tetap bersahabat. Orang tua kami pun sudah saling mengenal. Ravi sangat berbeda dia itu orangnya kalem, gak neko-neko dan saling membantu satu sama lain.
Tapi akhir-akhir ini Ravi berubah total, dia tidak seperti yang ku kenal, biasanya setiap pulang sekolah ia selalu menungguku di taman untuk pulang bareng, tapi kenapa akhir-akhir ini dia tak menungguku. Malah ia selalu pergi dan pulang bareng Bram, Bram adalah anak yang paling terkenal di sekolah karna kenakalannya, Bram sering mencuri di sekolah, setiap jam pelajaran kosong dia selalu minggat dan dia sering membuat keonarran.
Keesokan harinya saat pulang sekolah aku melihat Ravi dan Bram sedang merokok di warung dekat sekolah, akupun kaget dan tak percaya bahwa Ravi yang ku kenal selama ini memang telah berubah. Kemuadian aku pun menghampirinya.
“Ravi sedang apa kamu di sini ?” tanyaku
“eh kamu nis , Nggak Cuma lagi kumpul bareng temen aja kok.” Jawab Ravi
“kumpul bareng temen kok ada rokoknya ,apa jangan-jangan kamu merokok ?,apa tante udah tau kalo kamu merokok ? ” tanyaku sambil heran
“Iya ini rokok, kenapa kamu mau ngadu sama mama, oke bilang aja aku nggak takut tuh,” bentak Ravi
“Bukannya dulu kamu sendiri yang bilang kalo rokok itu bahaya dan nggak baik buat kesehatan ?.” tanyaku pada Ravi
“ Haha, dulu sama sekarang itu beda nis, semenjak aku kenal Bram aku jadi tau kalo rokok itu enak, kenapa dulu aku mau jadi cowok cupu yang nggak bisa nikmatin satu batang rokok.” Jawab Ravi
“Udah deh mending kita pergi aja dari sini.” Ucap Bram. Kemudian merekapun pergi meninggalkan ku di warung.
Sesampainya di rumah Tante Asifah mamanya Ravi pun menelfon, aku pun mengangkat telfonnya.
“Hallo, Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam , ada apa ya tante ?”
“Tante boleh minta tolong nggak sama kamu ?” Tanya mama Ravi
“Hmm, minta tolong apa yah tante, ?”
“Gini neneknya Ravi dikampung sekarang lagi sakit, jadi tante harus pulang kampung, nggak lama kok Cuma 2 minggu , tante minta kamu jagain Ravi ya.”
“Hmm, iya tante”
“Iy makasih ya nis,”
“iya tante sama-sama”
Keesokan harinya, saat disekolah aku tak melihat Ravi, aku mencarinya dikelas tapi teman-teman bilang kalo Ravi nggak sekolah. Bel pulangpun berbunyi , aku pun segera mendatangi rumah Ravi, saat di depan gerbang aku melihat Ravi bersama Bram pergi entah kemana, akupun mencoba menjegah Ravi agar tidak pergi, tapi malah ia tak menghiraukanku, akupun pulang dengan rasa Khawatir.
Malampun tiba, rasa khawatir ini membuatku tak bisa tidur , apalagi tante syifa yang telah berpesan padaku untuk menjaga Ravi, malam itu kutekatkan untuk kerumahnya walau hanya sekedar ingin mengetahui keadaannya saja. Setibanya disana aku melihat tak ada orang, hatiku bertanya-tanya kemana Ravi , tak seperti biasa ia belum pulang. Akupun menunggunya di depan gerbang. Setelah sekitar 1 jam menunggu akupun melihat mobilnya Ravi , saat ku menghampirinya
“Kamu ngapain , udah malem kok masih disini” Ucap Ravi
“Ya.. Aku nungguin kamu lah, aku itu khawatir takutnya ada apa-apa lagi sama kamu” jawab ku
“Udah deh mending kamu pulang, Nggak usah perduliin aku, lagi pula ada Bram kok yang nemenin aku seharian.”Ucapnya
“Tapi,, Tante syifa bilang aku harus jagain kamu” ucapku
“Udahlah, pulang aja sana , emang kamu satpam harus jagain aku”(nada Marah)
Akupun pulang dengan rasa kecewa , tak biasanya ia berbicara seperti itu,

Keesokan harinya akupun bertemu Ravi di sekolah, aku sengaja tak menegurnya , aku berharap ia yang menegurku , tapi ia seolah-olah tak melihatku. 1 minggu sudah aku tak melihat Ravi di sekolah dan sengaja aku tak kerumahnya, banyak guru dan teman-teman menanyakan kepadaku kabar Ravi, tapi aku hanya diam dan tak mau ingin tau keadaannya.
Sepulang dari sekolah Tante syifa pun menelfonku , akupun terkejut dan heran. Akupun mengangkat telfon
“Assalamu’alaikum,” ucap tante syifa
“Wa’alaikumsalam tante, ada apa ya.?” Jawabku
“Tante mau tanya Apa kabar Ravi, dia baik-baik saja kan,”Ucapnya
“Iya tante, Ravi baik-baik saja kok, emangnya kenapa tante” jawabku sambil terbata-bata karna aku terpaksa berbohong, aku takut tante Syifa khawatir.
“Syukurlah, soalnya setiap tante telfon Ravi selalu nggak diangkat, jadi tante khawatir.”
“Nggak kok, Ravi disini baik-baik aja.”
“Ya udah nanti tante telfon lagi ya, Assalamu”alaikum”
“Iya tante, Wa’alaikum salam,”
Sorenya aku langsung ke rumah Ravi untuk memastikan dia baik-baik saja. Saat di rumahnya aku tak melihat Ravi ada dirumah, pembantunya bilang ia sudah 3 hari tak pulang kerumah. Akupun terkejut dan langsung pergi kerumah Bram, Aku yakin pasti Ravi ada dirumahnya. Sesampainya aku di rumah Bram , aku diam-diam melihat apakah ada orang di rumahnya, ternyata tak ada orang dirumahnya. Saat aku ingin pulang tiba-tiba Bram keluar dari rumahnya dengan tergesah-gesah, akupun bertanya padanya, malah ia mendorongku sampai aku terjatuh, aku curiga padanya.
Akupun masuk ke rumah Bram, aku melihat Ravi tak sadar diri diruang tamu, mulutnya penuh dengan buih, sepertinya ia over dosis. Akupun segera membawanya kerumah sakit, setibanya dirumah sakit aku langsung menelfon tante syifa.
“Hallo tante” ucapku
“Iya ada apa nis.?”
“Ra.. Ravi tante,”
“Iya , Ravi kenapa”
“Ravi masuk rumah sakit tante, dia over dosis.”
“Apa over dosis (nada Kaget), oke tante segera pulang, tolong jagain dia ya”
“Iya tante”
Tak lama kemudian Ravipun sadar, aku bertanya mengapa ia bisa over dosis, lalu ia menceritakan kejadian saat itu.
“Kamu kok bisa seperti ini, apa yang terjadi ?.” Tanyaku heran
“Aku dipaksa oleh Bram untuk menggunakan narkoba, aku menolaknya tapi ia memaksaku dia mengancamku, akupun di ikat olehnya dan dipaksa untuk menggunakan benda haram itu, akupun tak bisa berbuat apa-apa, mungkin saat ia memaksaku aku diberinya terlalu banyak narkoba, sehingga aku over dosis seperti ini.” Jawabnya
“Dan kenapa kamu mau bergaul dengan Bram, kamu kan udah tau kalo Bram itu nakal.” Tanyaku
“Aku terpaksa nis, kamu tau sendirikan dia seperti apa orangnya, aku sering dipukuli setiap pulang sekolah oleh sebab itu aku tak pernah menunggumu di taman karena aku takut apabila aku menunggumu bisa-bisa kamu ikut dipukuli olehnya juga. Maafkan aku yang selama ini tak pernah jujur padamu.” Ucapnya
“Iya Ravi, nggak apa-apa kok, tapi aku harap kalo ada masalah, kamu mau cerita sama aku.”
“Iya iya, aku janji mulai hari ini apapun masalahku akan ku ceritakan padamu, oh ya nis kalau mama pulang tolong jangan ceritakan hal ini padanya ya ?”
“Iya ya aku janji.”

Tiba-tiba mama Ravipun datang , ia terlihat begitu histeris melihat anak semata wayangnya terbaring dirumah sakit. Ia menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

“Nis, kenapa Ravi bisa seperti ini.” Tanya mama Ravi
“Hmm, Kata dokter Ravi keracunan makanan.” Akupun terpaksa berbohong, karna aku telah janji pada Ravi agar tak menceritakan hal ini pada mamanya.
“Tapi, kenapa kamu bilang tadi di telfon kalo Ravi over dosis,” Tanya mama Ravi
“Over dosis..., Hmm, mungkin tante salah denger kali.” Ucapku
“Iya ya, mungkin aja, soalnya tante tergesah-gesah tadi, mendengar kalo Ravi dirumah sakit. Ya udah tante urus administrasinya dulu ya.”
“Iya tante.” Jawabku
Ravipun menyesal dengan apa yang telah ia lakukan akhir-akhir ini. Dan Ravipun kembali seperti Ravi yang aku kenal dulu, Ravi yang baik, yang gak neko-neko dan suka menolong satu sama lain. Kini kami kembali bersahabat seperti dulu.

SELESAI





Tidak ada komentar:

Posting Komentar